Kisah Sang Mujahid Kecil
Cerita ini adalah fiktif belaka, kalau ada persamaan tokoh, lokasi dan peristiwa yang terjadi, kita ambil hikmah dan ibrohnya saja, karna tidak menutup kemungkinan bisa terjadi atas kehendak dan rahmat Alloh kepada para mujahid kita hingga mendapat gelar kehormatan dan maqom mulya Assyuahada.
Kami adalah sekumpulan anak-anak gazza yang berusia 13-16th , Usai berjamaah sholat dzhuhur disalah satu rumah teman kami yang bernama Birrul mustaqim kami keluar dan bermain-main dijalan-jalan yang rusak serta hancur akibat serangan yahudi laknatulloh yang brutal dan biadab itu ke kota kami.
Kami hanya 6 orang saat ini dengan mengalungi ketapel masing-masing diantara kami, ya.. setidaknya seperti itulah keadaan anak-anak seusia kami yang setiap harinya selalu mengalungkan ketapel dileher untuk mempertahankan diri dan berjihad.
Albarrul***^rohim adalah pemimpin kelompok kami yang sangat merindukan syahid diusianya sekarang yang genap 15th , walau sebelah matanya buta dan kakinya yang masih pincang akibat peluru yang diarahkannya pada “peristiwa 3 bulan yang lalu, dimana ia tertembak tepat disebelah mata dan kakinya” ia tetap yakin, penuh semangat dan sangat berharap berjumpa dengan tentara yahudi setiap harinya, ia slalu berdoa dan menanti kedatangannya, dan bahkan sampai memimpikannya.
Sedang asiknya kami bermain dan bercanda tiba-tiba terdengar suara pesawat dengan muntahan bomnya yang dahsyat, “Bismillahi tawakalna billah wa taqobbal du’ana ya robbuna”, saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut albarru yang persis disebelah saya, lalu albarru menuju tembok reruntuhan, bersembunyi dan menghilang dibalik reruntuhan bagunan tersebut, ternyata tak lama kemudian kami melihat dari kejauhan tank-tank yahudi muncul satu persatu hingga terlihat jelas tank-tank tersebut berjumlah 5 buah dengan 22 tentaranya yang mengiringi dan mengawalnya dengan persenjataan yang lengkap dan canggih ditangan mereka yang slalu siap melepaskan peluru canggihnya tersebut.
Kamipun bersiap-siap dengan memegang ketapel, untuk mempertahankan diri dan menyerang mereka karna kami yakin dapat “menyusul” seperti anak-anak seusia kami lainya yang terlebih dahulu dianugrahkan syahid, terlebih albarru yang sangat merindukannya. Tank dan tentara tersebut sudah semakin dekat , saya melihat dari kejauhan albarru mengarahkan ketapelnya, “menyeplet” dan mengenai serta melukai salah satu tentara tersebut yang berada tepat disamping tank yang dikawalnya, tentara itu geram dan menembaki albarru yang bersembunyi dibalik reruntuhan bangunan , sementara saya dan teman-teman lainnya ikut menyerang dengan ketapel dan melemparinya dengan bebatuan dan apa saja yang ada disekitar kami yang bisa digunakan untuk melawan tentara yahudi tersebut. ALLOHU AKBAR.. ! ALLOHU AKBAR.. ! ALLOHU AKBAR.. !!! Kami mendengar albarru bertakbir dengan lantangnya dan keluar dari balik reruntuhan sembari memegang geranat digenggamanya yang siap untuk diledakkan dan berlari dengan menyeret kakinya mendekati tentara dan tank-tank tersebut dan melemparkannya, spontan terdengar ledakan granat disekitar tentara dan tank tersebut serta menewaskan dua tentara yahudi dan tiga orang tentara lainya ikut terluka, albarru terus maju mendekati tentara dan tank yahudi itu sembari melempari batu kearah mereka dan tanknya, ALLOHU AKBAR !! sekali lagi kami mendengar takbir albarru yang menggema dijiwa kami hingga menembus relung hati kami dan gemetar tubuh ini terasa tak kuasa ingin menjemput syahid, tentara yahudi membalasnya dengan menembaki albarru dengan membabi-buta, albarru tertembak dan satu persatu peluru canggih tentara itu bersarang ditubuhnya, Albarru roboh seketika dan tergeletak serta dilindas tubuhnya dengan tank yahudi tersebut dan menghancurkan tubuh serta kepalanya.
Birrul mustaqim, sahabat kami yang saya beserta teman-teman lainnya sering berjamaah dirumah orang tuannya itu seketika bertakbir dan berdoa “ALLOHU AKBAR..ALLOHU AKBAR...ALLOHU AKBAR..!!! Ya Alloh, terimalah perjungan dan amal kami serta kabulkanlah doa kami seperti albarru yang baru saja menjemput lezatnya syahid”. Birrul mustaqim melesat dengan cepatnya menuju tentara yahudi dengan membawa kayu tajam bekas perkarangan rumah yang hancur akibat serangan dan bom pesawat yahudi kepemukiman kota kami beberapa waktu lalu, albirru dengan semangatnya yang berkobar terus mendekati dan semakin mendekat dengan tentara yahudi dan melempar kayu tersebut hingga mengenai dan menancap tepat diperut tentara yahudi yang berada paling depan, albarru terus maju dan terus melempar batu kearah tank dan tentara yahudi, sementara kami terus melempari batu dan menggunakan ketapel untuk menyerang tentara yahudi yang jaraknya sudah semakin dekat, tentara yahudi terus menembaki kami dengan ganas dan buasnya, albirru tertembak tepat dikeningnya dan beberapa lubang pelurupun bersarang didadanya hingga menembus punggungnya, albirru roboh dan tergeletak, tentara yahudi mengambil sebongkah batu besar, mendekati dan menibankan batu tersebut dikepalanya hingga hancur dan iapun syahid menyusul kawanya albarru yang baru saja mendapatkan syahid.
Kami bertiga tertangkap dan salah seorang teman kami sempat selamat dan menghilang dibalik puing-puing reruntuhan. Akhirnya kami dibawa kepos-pos penjagaan terdekat dan menyiksa kami dengan keji disana. “Hai bocah muslim keparat !!" *seru salah seorang tentara yahudi sembari memukulkan senjata beratnya satu persatu dikepala kami*, “Apakah kalian tidak takut mati seperti kedua teman kalian itu ??" Demi Alloh !!, Kami lebih takut tidak mati hari ini karna tertawan kalian wahai al maghdhub !!, sekarang bunuhlah kami, itu lebih mulya daripada kami harus melihat wajah yang dimurkai Alloh dibumiNya”, *jawab josef mohamed kosem dengan lantang dan yakinnya*. Tiga hari kemudian pada malam hari akhirnya kami mendapatkan syahid menyusul teman-teman lainnya setelah disiksa setiap hari dan tanpa henti dengan sangat keji, buas dan biadabnya.
Saya ahmed abdul karem, mujahid yang terlibat dalam “peristiwa serangan itu” dan berhasil meloloskan diri serta bersembunyi dipuing-puing reruntuhan dari kejaran dan pencarian tentara yahudi. Saya bersembunyi, sedikit tidur dan terjaga selama lima hari tepat dipagi ini. Kemarin saya hendak menemui dan menjemput teman-teman saya yang syahid pada peristiwa itu melewati jalan-jalan yang jarang dilalui tentara yahudi, walau jalannya sangat jauh dan berliku saya tetap tempuh untuk menghindari tangkapan tentara yahudi yang slalu berpatroli.
Pada saat saya hendak menuju tempat itu saya mencium aroma kasturi yang sangat harum dan tajam. Untuk menghilangkan rasa penasaran, saya mencari dan mendekati sumber aroma wangi yang menyengat tersebut, dan akhir pencarianpun menuntun saya pada jenazah assyahid kedua teman saya itu. Subhanalloh.. ternyata sumber aroma kasturi itu adalah kedua jenazah assyahid teman saya albarrur rohim dan albirul mustaqim.
Salam Mantaps
http://homedesignmaster.com
tel.:
fax:
lastikoharym@gmail.com
http://homedesignmaster.com
tel.:
fax:
lastikoharym@gmail.com
http://homedesignmaster.com
0 komentar:
Post a Comment